Tuesday, December 3, 2013

[Hari 0] Lahirnya Desa Idaman

Wisma Syahida, Kampus 2 UIN, Jakarta Selatan merupakan lokasi pertama untuk para peserta mengikuti kegiatan Program Kepemimpinan (PK) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) angkatan ke-8. Peserta sebagian besar berasal dari Jawa, disusul Sumatera, dan Sulawesi.

Acara pertama pada pukul 16.00, panitia mempersembahkan presentasi pengantar mengenai sebuah desa idaman. Tentu saja dalam sebuah tatanan masyarakat, terdapat pemimpin dan jajarannya yang bertanggungjawab untuk memastikan seluruh kegiatan dapat berjalan dengan baik. Bapak Tino Gaus selaku Gubernur -Penanggung Jawab Program Kepemimpinan LPDP -,memberikan sambutan pertama. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa LPDP tidak hanya merupakan lembaga yang memberikan beasiswa, namun juga mencetak calon pemimpin bangsa. Integritas, nasionalisme, wawasan global, financial literacy, etik, dan enterpreuner merupakan output dari nilai yang ingin diperkuat dalam seleksi program kepemimpinan. Sehingga keaktifan, kedisiplinan, kedewasaan, dan karakter kepemimpinan menjadi focus penilaian selama program karantina yang akan berjalan 11 hari ke depan. Sebagai tambahan, beliau juga mengharapkan seluruh peserta dapat mengoptimalkan kegiatan ini untuk membangun jaringan seluas-luas nya, memiliki mental yang positif, dan melepas seluruh status dan jabatan yang dimiliki. Dengan komitmen LPDP yang ingin terus maju dan menjadi lebih baik, panitia sangat terbuka atas kritik dan saran.

Dua sambutan berikutnya disampaikan oleh Bapak Adji selaku Bupati –Penanggung jawab harian PK LPDP- dan Pak Deden selaku Camat. Dari 92 peserta yang diharapkan hadir dalam acara ini, hanya 50 an peserta yang dapat hadir akibat berbagai hal. Sehingga, yang semula dibentuk 9 dusun, menyusut menjadi 6 dusun. Di bawah camat, terdapat Kuwu sebagai pemimpin seluruh dusun. Ulis, Tokoh agama, dan Para kepala dusun yang masing-masing dibantu oleh carik merupakan struktur yang berada di bawahnya. Masing-masing jabatan memiliki peran dan tanggungjawab untuk memastikan jalannya kegiatan dan program. Di hari ke-0, warga desa Idaman langsung diberikan tugas oleh Pak Camat untuk memilih Kuwu dan perangkatnya. Sedangkan yel, ikrar dan blog sudah harus tersedia di keesokan pagi harinya, pukul 8.00. Hal ini berarti seluruh tugas harus diselesaikan dalam waktu semalam. Beruntung dengan aktfinya para warga, seluruh kegiatan tersebut dapat diselesaikan dengan cepat. Sehingga pada malam itu juga,  yel, ikrar dan blog dapat langsung terselesaikan pada malam itu.

No comments:

Post a Comment