Thursday, December 12, 2013

[Hari 7] Company Visit (PUSPIPTEK, Serpong) dan Financial Literacy



Kegiatan di hari ke 7 yaitu hari Selasa 10 Desember 2013 diawali dengan kunjungan ke PUSPIPTEK Serpong. Perjalanan membutuhkan waktu cukup lama yaitu lebih kurang 2 jam dari Universitas Terbuka Ciputat menuju Serpong.

Sesampai disana peserta langsung menuju auditorium Gedung Widya Bhakti dan langsung disambut oleh Kepala Puspiptek Ibu Sri Setiawati. Sambutan hangat disampaikan dengan lugas oleh Ibu Sri. Beberapa informasi penting yang bermanfaat membuat kami “melek” terhadap kebutuhan akan SDM yang kompeten untuk membangun Bangsa Indonesia. Sesuai dengan Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) pada poin 3 berfokus pada pengembangan teknologi dan Sumber Daya Manusia. Masalah utama di dunia yang ada dan selalu ada adalah tentang kekurangan energy dan kekurangan pangan yang mana keduanya mencerminkan wujud ketahanan nasional.

Ilustrasi yang disampaikan oleh Bu Sri bagaimana cara masyarakat Indonesia menghargai produk dalam negeri. Kebanyakan masyarakat bisa memaklumi apabila ada produk buatan Cina rentan rusak namun apabila produk dalam negeri rusak serta merta kebanyakan masyarakat sering menghujat. Pesan moral yang disampaikan adalah cintai produk dalam negeri melebihi produk buatan luar negeri untuk mendukung pembangunan. Seiring masih sedikitnya entrepreneur yang ada di Indonesia dan kebanyakan dari calon penerima beasiswa berlatar belakang science sehingga kami didorong untuk menjadi seorang technopreneur
PUPSIPTEK digagas oleh Menristek pertama yaitu Sumitro Djojohadikusumo dan berdiri di era Menristek BJ Habibie.PUSPIPTEK memiliki fasilitas yang bisa dibilang modern dari segi kuantitatif maupun kualitatif. Berdiri di lahan seluas 360 Hektar, terdapat 3 Laboratorium, 3 lembaga pemerintah non kementerian dan kementerian ristek. PUSPIPTEK diarahkan untuk menunjang visi Indonesia menuju Indonesia Technology Science Park (ITSP).

Setelah selesai mengikuti acara sambutan, bersama tim dari Puspiptek  kami didampingi untuk berkeliling. Terdapat Area yang dinamakan Kebun propinsi seluas 20 Hektar. Dinamakan kebun propinsi karena lahan tersebut ditanami tanaman langka dari semua propinsi di Indonesia. 40% dari kawasan PUPSIPTEK memang ditujukan untuk kawasan terbuka. Kemudian kami diarahkan menuju area BATAN (Badan Teknologi Nuklir Nasional). Di Indonesia tempat pengelolaan reactor nuklir ada di 3 lokasi yaitu : Serpong, Bandung dan Yogyakarta. 

Tingkat keamanan cukup tinggi karena area BATAN merupakan OBYEK VITAL NASIONAL. Karena itu kami sebagai pengunjung harus melewati pengamanan berlapis. Di sana kami diberi kesempatan untuk melihat ruang kendali dan tempat pengolahan reactor nuklir. Kami juga harus memakai jas maupun alas pelindung kaki untuk mencegah debu radioaktif. Pak Edinson sebagai pembicara menekankan berkali-kali bahwa nuklir bukanlah hal yang perlu dijadikan paranoid karena SDM Indonesia sudah cukup memiliki knowledge dalam mengamankannya. Dan masyarakat Indonesia harus diberi wawasan tentang faedah dari pengelolaan nuklir.

Waktu menunjukkan pukul 12.00WIB dan setelah menyampaikan penghargaan atas kesediaan rekan-rekan PUPSIPTEK dan BATAN khususnya karena telah mendampingi kami dan mengenalkan kami terhadap teknologi nuklir. Kami kembali menuju ke Wisma Universitas Terbuka untuk melanjutkan sesi materi berikutnya yaitu Financial Literacy.

Di Wisma UT pembicara Financial Literacy adalah Ibu Kaukabus Syarqiah, SE. M.SE, CFP. Beberapa hal yang sangat ditekankan yaitu :

  1. Berapapun jumlah pendapatan anda, cukup tidaknya tergantung bagaimana cara anda mengelolanya.
  2. Tetapkan tujuan anda di masa tua sehingga dapat dibuat rencana keuangan yang komprehensif dan sesuai dengan tujuan anda
  3. Kita butuh perencanaan keuangan karena : Harga selalu naik, keinginan manusia cenderung banyak, seseorang punya dana namun tidak tahu mau dikemanakan, dan tabungan biasa selalu kalah dengan laju inflasi sehingga harus tahu bagaimana berinvestasi
Untuk melakukan perencanaan keuangan harus dilakukan “Financial Check Up” terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat kesehatan keuangan seseorang. Kemudian baru dapat dibuat rencana keuangan meliputi instrument apa saja yang dapat digunakan. Pada prinsipnya jika ingin sehat dalam keuangan adalah menambah pemasukan atau mengurangi pengeluaran



[Hari 8] Mekanisme Teknis Proses Administrasi dan Pencairan Keuangan Beasiswa Pendidikan Indonesia

Sesi ini diisi oleh orang-orang kunci yang akan menangani seluruh keuangan kita ke depan.

  1. Ratna Prabandari –Kepala divisi evaluasi penyelenggara dana lpdp-
  2. Lukmanul Hakim – Kepala divisi anggaran dan akuntasi lpdp-
  3. Fendi Birowo –Junior evaluator-

Sambil menunggu Pak Lukmanul Hakim, Ibu Ratna melontarkan beberapa pertanyaan kepada seluruh peserta:

1. Siapa anda? 
Merupakan pertanyaan untuk menggali jawaban deskriptif dan cita-cita dari setiap orang.   
2. Ngapain anda di sini? Merupakan sebuah pertanyaan untuk menyadarkan kita, bahwa semua tujuan butuh proses, dan transformasi tidaklah mudah
3.   Jika meninggal kelak ingin dikenal sebagai apa?
Seringkali orang sibuk berproses, saat kita meninggal, orang akan melihat jejak pencapain yang kita buat. Kita harus berpikir apa yang sudah dilakukan dan apa yang ingin dilakukan.
4.   Harapan dari LPDP?

Setelah beberapa menit, Pak Lukmanul Hakim pun datang untuk memulai sesi utama.

Hak maksimal masa studi beasiswa lpdp:

  • Maksimal 24 bulan untuk program magister
  • Maksimal 48 bulan untuk program doctoral
Komponen biaya yang ditanggung:
1. Biaya pendidikan

a.       Pendaftaran

Dengan mengirimkan bukti pembayaran atau transfer langsung ke universitas

b.      Tuition fee

Dengan mengirimkan bukti pembayaran atau transfer langsung ke universitas

c.       Tunjangan buku

1000 USD, untuk dalam dan luar negeri/ tahun. Besar harapan uang ini amanah untuk menjadi buku, meskipun uang bulanan mepet

d.      Penelitian dan ujian tesis/ disertasi

Dibayarkan 1 x selama masa studi dnegan pengajuan RAB yang disetujui oleh supervisor didukung oleh proposal yang telah diuji. Biaya biaya yang ditanggung hanya bahan habis pakai, transportasi, dan dimungkinkan data set. Honor, alat dan akomodasi tidak bisa ditanggung.

e.      Dana wisuda

Dengan mengirimkan bukti pembayaran.
2.       Biaya non pendidikan

a.       Transportasi

Perjalanan pulang pergi 1x (dari bandara ke bandara) kelas ekonomi dan disarankan garuda. Lpdp juga telah menyediakan travel agent jika diperlukan.

b.      Asuransi kesehatan

Disarankan melalui mekanisme yang ada di universitas. Kalau hendak membeli secara personal sebaiknya konsultasi dulu. Jika membeli nya bersama dengan keluarga, yang diganti hanya 1 orang, oleh karena itu lpdp meminta informasi jika asuransi tersebut hanya untuk 1 orang.

c.       Aplikasi visa

Biaya yang ditanggung hanya untuk aplikasi visa, tidak termasuk biaya pemenuhan persyaratan visa seperti kesehatan, dll. Pengurusan visa hanya bisa diberikan 1x, sehingga tidak termasuk biaya perpanjangan jika diperlukan.

d.      Tunjangan hidup bulanan

Digunakan standar DIKTI saat ini, dan aka nada penyesuaian tahun depan (2014). Diberikan di awal untuk 3 bulan ke depan. Untuk awal, diberikan dengan bukti sampai di daerah tujuan, untuk kedua dan seterusnya dengan memberikan raport akademik/ raport pendidikan/ surat pernyataan.

e.      Biaya kedatangan

2x tunjangan hidup yang diberikan ketika kita mengirimkan proses pengurusan visa dan ketika tiba di daerah tujuan dengan menunjukkan visa yang telah dicap, boarding pass dan tiket.
3.       Biaya lainnya

a.       Seminar internasional

Diberikan maksimal 2x untuk program doctor dan 1x untuk program magister sebagai pembicara. Biaya yang ditanggung adalah transportasi, akomodasi 2 malam di hotel bintang 3. Bukti bukti yang diperlukan seperti tiket, hotel, boarding, pendaftaran, dll. Sangat disarankan untuk berkonsultasi dan mengajukan dulu ke lpdp sebelum berangkat, karena ada kemugnkinan untuk tidak disetujui.

Acara harus diselenggarakan oleh organisasi internasional dan kredibel. Bukti dari acara seminar internasional adalah dnegan menunjukkan asal pembicara dari 3 negara atau lebih yang berbeda; Keynote speech internasional; approval dari supervisor; paper yang akan dipresentasikan; link website

b.      Publikasi internasional

Biaya publikasi dapat diganti ketika sudah diterbitkan dengan standar jurnal yang telah ditentukan oleh lpdp.

c.       Keadaan darurat

d.      Tunjangan keluarga

Diberikan setelah 6 bulan masa studi, dengan maksimal 2 dependent. Setiap dependent diberikan 25% tambahan dari living allowance. Diperlukan bukti tiket, boarding pass, visa, buku nikah, KK. Untuk jaminan, bisa menggunakan LG khusus yang dimintakan kepada LPDP .

e.      Insentif perguruan tinggi

Diberikan kepada mahasiswa yang dapat masuk 20 besar universitas dunia berdasarkan ranking lpdp yang mengacu pada QS dan THE. Dana yang diberikan sebesar 5000 USD yang dibagi 2 tahap, 2500 USD di awal kuliah dan 2500 USD di akhir kuliah.


Dalam sesi ini dijelaskan secara singkat tahapan proses dari penerimaan beasiswa lpdp.


Dalam hal komunikasi, seluruh proses menggunakan email dengan scan invoice, dll dalam bentuk softcopy.


Setiap peserta diberi buku tabungan BRI. Untuk mengurangi permasalahan terkait kurs, diperkenankan buka rekening di luar negeri namun ada bank yang harus dihindari, seperti di UK, Bank Barkleys (karena sering ditolak); Japan, Japan post (tidak bisa menerima transfer dari luar negeri dalam 6 bulan pertama).


Untuk itu, setelah membuat tabungan di luar negeri, segera kirimkan scan buku tabungan/ screen shot jika tidak ada buku tabungan. Diingatkan dan perlu diperhatikan, account name yang diberikan bank harus sama persis.


Adapun di akhir acara, dijelaskan hak dan kewajiban LPDP dan mahasiswa dan kontak informasi lpdp. Sangat ditekankan untuk mahasiswa dapat aktif dalam kegiatan social di lingkungan kampus dan luar kampus.

[Hari 8] Penulisan Jurnal Internasional oleh Prof. Bustanul Arifin

Pagi hari ini, kita kedatangan ilmuan kawakan yang telah menghasilkan karya-karya tulisan hebat. Beliau merupakan guru besar ekonomi dari UNILA, aktif di INDEF, InterCafe, dan IPB, lahir di Bangkalan 1963. Siapa dia?... dia adalah Prof. Dr. Bustanul Arifin. Beliau memulai definisi seorang ilmuan. Thomas Adair, dari University of Mississippi mengatakan “Scientist are rated by what they published, not what they attempt”.  


Kenapa kita harus menulis jurnal ilmiah? Pertama, menulis merupakan amal jariah, sebagai kontribusi untuk masyarakat. Kedua, merupakan media untuk dikenal oleh rekan sejawat professional. Ketiga, menjadi ahli dalam profesi/ bidangnya. Beliau menceritakan bahwa sejak semester 1 ketika kuliah sudah mulai mencicil menulis dengan literature review. Sintesis hasil survey literature dapat menjadi sebuah jurnal dan berujung pada proposal disertasi/ tesis. 

Apa itu jurnal ilmiah? (Hariyadi, 2012)

  1. Artikel ilmiah adalah hasil karya pertama dari hasil penelitian yang orisinil
  2. Dalam bentuk suatu format yang sejawatnya dapat mereplikasi eksperimen dan melakukan tes kesimpulannya.
  3. Di jurnal atau dokumen yang tersedia dalam komunitas ilmuan.
Namun dengan begitu banyak nya media untuk publikasi di dunia maya saat ini, kita harus berhati hati dengan adanya jurnal predator –tidak sama dengan jurnal open access, red-. Jurnal jurnalan tersebut hanya memiliki motif mengeruk uang penulis.

Beberapa tips awal dalam menulis:

  1. Tulislah artikel dan kirim ke jurnal yang sesuai dengan bidang kita tulis/ jurnal umum.
  2. Ikuti sistematika tulisan yang disyaratkan oleh jurnal terkait sebelum mengirim.
  3. Bekerja lebih, melalui penelusuran daftar pustkaa dan menjadi pemimpin diri sendiri untuk mendisiplinkan diri.
Kiat-kiat menulis artikel untuk jurnal ilmiah:

  1. Kuasai substandari yang akan ditulis melalui active reading, yakni membaca untuk tujuan menulis. Tidak sekedar passive reading, atau hanya untuk sekedar mengetahui.
  2. Kuasai sistematika penulisan. Langkah-langkah berpikirnya adalah berawal dari policy question – research question (indentifikasi masalah, spesifik) – research objective – literature review – analytical framework – methodology (data collection, analysis) – results and discussion – conclusions and recommendations.
a.       Pendahuluan,
Merupakan latar belakang dan masalah penelitian, tempat public interest dan academic contribution, dan boleh elaborasi masalah dan pertanyaan penelitian. Ditulis tidak terlalu panjang dengan bentuk umum ke khusus
b.      Tujuan
Apa (saja) yang ingin dijawab/ diketahui, menggunakan bahasa jelas dengan kata kerja, menjawab pertanyaan dan elaborasi masalah, dan menjelaskan apa yang dihasilkan dari penelitian.
c.       Metodologi
Merupakan Bagian yang menjelaskan cara mencapai tujuan, pengumpulan data, analisis data, uji hipotesis (kalau ada) dan lain-lain. Atau dengan kata lain, suatu panduan tentang cara mencapai tujuan/ menjawab pertanyaan penelitian yang terdiri dari cara mengumpulkan data, teknik sampling, metode dan instrument pengumpulan data.
d.      Hasil and pembahasan
Temuan penting fakta dan analis,  interpretasi, komparasi dan implikasi. Untuk penulisannya, dimulai dari umum ke khusus.
e.      Kesimpulan dan saran
Memastikan tujuan terjawab, apa saja yang perlu dilakukan oleh ilmuan dan kebijakan. Dalam Bagian ini, ditunjukkan arti/ substansi dari hasil analisis, menonjolkan dari hasil peneitian, meyakinkan pembaca dan menyatakan signifikansi penelitian.
f.        Daftar pustaka
Bertujuan untuk memberikan apresiasi pada peneliti lain. Pastikan tuliskan seluruh sitasi dan tulis yang disitasi saja. Ikuti format jurnal yang akan disubmit.
g.       Acknowledgement
Merupakan Bagian untuk menghargai pendapat dan kontribusi orang lain dalam tulisan, meskipun dari pesaing dalam penelitian.
Paling akhir, sebelum dikirimkan ke jurnal, mintalah feedback dan saran dari rekan sejawat (dalam bentuk working paper). 

Siapa saja yang berhak menjadi namanya ditulis menjadi penulis? Menurut beliau seluruh orang yang terlibat dalam proses penulisan, termasuk orang yang terlibat dalam diskusi dan pengembangan ide.

Urutan tulisan beda dengan urutan penulisan. Menurut beliau urutan penulisan adalah:

  1. Tujuan
  2. Metodologi dari sebuah tinjauan pustaka
  3. Hasil analisis
  4. Pendahuluan – agar tulisannya lebih kuat setelah melihat hasilnya.
  5. Pembahasan – penulisan keterbatasan dibuat cukup singkat, dan keterbatasan tidak sama dnegan kelemahan penelitian-
  6. Keismpulan dan saran
  7. Kata kunci
  8. Judul – amat krusial karena merupakan gerbang utama, tidak boleh disingkat dan harus atraktif.
  9. Daftar pustaka
  10. Ucapan terimakasih
  11.  Abstrak
Okay.. demikian ilmu bermanfaat yang bisa menjadi bekal kita semua di kampus masing-masing untuk menulis lebih baik.