Kegiatan di hari ke 7 yaitu hari
Selasa 10 Desember 2013 diawali dengan kunjungan ke PUSPIPTEK Serpong.
Perjalanan membutuhkan waktu cukup lama yaitu lebih kurang 2 jam dari Universitas
Terbuka Ciputat menuju Serpong.
Sesampai disana peserta langsung
menuju auditorium Gedung Widya Bhakti dan langsung disambut oleh Kepala
Puspiptek Ibu Sri Setiawati. Sambutan hangat disampaikan dengan lugas oleh Ibu
Sri. Beberapa informasi penting yang bermanfaat membuat kami “melek” terhadap
kebutuhan akan SDM yang kompeten untuk membangun Bangsa Indonesia. Sesuai
dengan Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) pada poin 3
berfokus pada pengembangan teknologi dan Sumber Daya Manusia. Masalah utama di
dunia yang ada dan selalu ada adalah tentang kekurangan energy dan kekurangan
pangan yang mana keduanya mencerminkan wujud ketahanan nasional.
Ilustrasi yang disampaikan oleh
Bu Sri bagaimana cara masyarakat Indonesia menghargai produk dalam negeri.
Kebanyakan masyarakat bisa memaklumi apabila ada produk buatan Cina rentan rusak
namun apabila produk dalam negeri rusak serta merta kebanyakan masyarakat
sering menghujat. Pesan moral yang disampaikan adalah cintai produk dalam
negeri melebihi produk buatan luar negeri untuk mendukung pembangunan. Seiring
masih sedikitnya entrepreneur yang ada di Indonesia dan kebanyakan dari calon
penerima beasiswa berlatar belakang science sehingga kami didorong untuk
menjadi seorang technopreneur
PUPSIPTEK digagas oleh Menristek
pertama yaitu Sumitro Djojohadikusumo dan berdiri di era Menristek BJ Habibie.PUSPIPTEK
memiliki fasilitas yang bisa dibilang modern dari segi kuantitatif maupun
kualitatif. Berdiri di lahan seluas 360 Hektar, terdapat 3 Laboratorium, 3
lembaga pemerintah non kementerian dan kementerian ristek. PUSPIPTEK diarahkan
untuk menunjang visi Indonesia menuju Indonesia Technology Science Park (ITSP).
Setelah selesai mengikuti acara
sambutan, bersama tim dari Puspiptek kami didampingi untuk berkeliling. Terdapat Area
yang dinamakan Kebun propinsi seluas 20 Hektar. Dinamakan kebun propinsi karena
lahan tersebut ditanami tanaman langka dari semua propinsi di Indonesia. 40%
dari kawasan PUPSIPTEK memang ditujukan untuk kawasan terbuka. Kemudian kami diarahkan
menuju area BATAN (Badan Teknologi Nuklir Nasional). Di Indonesia tempat
pengelolaan reactor nuklir ada di 3 lokasi yaitu : Serpong, Bandung dan
Yogyakarta.
Tingkat keamanan cukup tinggi
karena area BATAN merupakan OBYEK VITAL NASIONAL. Karena itu kami sebagai
pengunjung harus melewati pengamanan berlapis. Di sana kami diberi kesempatan
untuk melihat ruang kendali dan tempat pengolahan reactor nuklir. Kami juga
harus memakai jas maupun alas pelindung kaki untuk mencegah debu radioaktif.
Pak Edinson sebagai pembicara menekankan berkali-kali bahwa nuklir bukanlah hal
yang perlu dijadikan paranoid karena SDM Indonesia sudah cukup memiliki
knowledge dalam mengamankannya. Dan masyarakat Indonesia harus diberi wawasan
tentang faedah dari pengelolaan nuklir.
Waktu menunjukkan pukul 12.00WIB dan setelah menyampaikan
penghargaan atas kesediaan rekan-rekan PUPSIPTEK dan BATAN khususnya karena
telah mendampingi kami dan mengenalkan kami terhadap teknologi nuklir. Kami kembali
menuju ke Wisma Universitas Terbuka untuk melanjutkan sesi materi berikutnya
yaitu Financial Literacy.
Di Wisma UT pembicara Financial Literacy adalah Ibu Kaukabus
Syarqiah, SE. M.SE, CFP. Beberapa hal yang sangat ditekankan yaitu :
- Berapapun jumlah pendapatan anda, cukup tidaknya tergantung bagaimana cara anda mengelolanya.
- Tetapkan tujuan anda di masa tua sehingga dapat dibuat rencana keuangan yang komprehensif dan sesuai dengan tujuan anda
- Kita butuh perencanaan keuangan karena : Harga selalu naik, keinginan manusia cenderung banyak, seseorang punya dana namun tidak tahu mau dikemanakan, dan tabungan biasa selalu kalah dengan laju inflasi sehingga harus tahu bagaimana berinvestasi
Untuk melakukan perencanaan keuangan harus dilakukan “Financial
Check Up” terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat kesehatan keuangan
seseorang. Kemudian baru dapat dibuat rencana keuangan meliputi instrument apa
saja yang dapat digunakan. Pada prinsipnya jika ingin sehat dalam keuangan
adalah menambah pemasukan atau mengurangi pengeluaran